REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Kesurupan melanda siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang. Sebanyak tiga siswa mengalami kesurupan saat berada di sekolah.
Ketiga siswi tersebut yakni Putri Ayu (siswa kelas X Gambar), Yenny (siswa kelas X Audio Visual) dan Vania Ernawati (siswa kelas XI Listrik).
Diduga, kesurupan yang terjadi merupakan dampak dari kegiatan perkemahan di Bumi Perkemahan (Buper) Karanggeneng Gunungpati, beberapa waktu lalu. Pasalnya, ketiga siswi tersebut juga mengalami hal yang sama di lokasi tersebut.
Siswa kelas XII Listrik, Ari Setiawan, mengatakan kesurupan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat istirahat sekolah. Saat itu, semua siswa berada di luar kelas dengan kegiatan masing-masing. "Saat itu Putri sedang berjalan di koridor. Dipanggil-panggil tidak menjawab, malah tiba-tiba menjerit-jerit kesakitan dan jatuh pingsan," jelas Ari.
Ketiga siswa yang kesurupan berada di tempat terpisah. Akan tetapi, waktunya bersamaan dan beruntun. Diduga, kesurupan ini masih ada kaitannya dengan kesurupan di Buper Karanggeneng. ''Akhir bulan kemarin, kami kemah di Buper Karanggeneng. Mereka juga kena, mungkin masih sampai sekarang,'' ujarnya.
Berbeda dengan Putri, Vania mengalami kesurupan saat akan berganti pakaian setelah olahraga. Tiba-tiba saja ia berteriak sehingga membuat teman-temannya heran sekaligus ketakutan. Sebagian teman memanggil guru dan sebagian lagi membantu menenangkan Vania.
Saat kejadian, ketiga siswa memang hanya bisa menjerit. Mereka ditenangkan oleh teman dan guru di ruang OSIS SMK Negeri 4 Semarang. Bahkan, pihak sekolah pun mendatangkan "orang pintar" untuk menenangkan siswa. Tak ayal, kejadian itu membuat proses belajar mengajar menjadi terganggu. Para siswa pun berhamburan keluar kelas untuk melihat kejadian tersebut.
Salah satu korban, Vania, mengaku tak tahu persis bagaimana kejadian itu terjadi. Yang ia rasakan hanya rasa sakit dan lelah. ''Mungkin karena saya kecapekan dan pikiran kosong,'' ujarnya.
Terkait hal itu, Kepala SMK Negeri 4 Semarang, Bambang Suharyono, mengatakan kesurupan di sekolahnya baru kali pertama terjadi. Dia pun menduga kesurupan terjadi akibat kegiatan kemah di Buper Karanggeneng, akhir bulan lalu. Namun, dirinya berharap ke depannya tidak terjadi lagi peristiwa serupa. "Harapannya, ini yang pertama dan terakhir,'' katanya.