Jumat 07 Oct 2011 12:09 WIB

Ledakan ATM BRI Yogya Bukan Bom Molotov

Rep: Youbal Ganesha/ Red: Siwi Tri Puji B
ATM BRI
Foto: .
ATM BRI

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Polda DI Yogyakarta sampai saat ini masih mendalami adanya ledakan dan terbakarnya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI di Jl Affandi No 28, Gejayen, Depok, Sleman. Namun  Kapolda DIY Brigjen Tjuk Basuki menegaskan ledakan bukan karena bom molotov.

Menurut Kapolda, dari hasil pemeriksaan terhadap yang pemuda yang ditangkap tadi, diketahui ledakan terjadi karena ATM  itu lebih dulu dibakar. ''Saya tekankan, ini bukan peledakan. Tapi modus baru untuk mengambil uang di ATM,'' kata Kapolda Tjuk, saat ditemui wartawan di Mapolkasek Depok Barat, Jumat pagi.

Kapolsek Depok Barat Kompol Akbar Thamrin mengakui ia menahan seorang pemuda yang diduga pelaku pembakaran itu. Hanya saja, ia belum bisa menyebutkan identitas lengkap pelaku tersebut, karena kasus ini masih dalam pendalaman Polres Sleman dan Polda DI Yogya.

Menurut dia, polisi masih memeriksa seorang pemuda yang diduga pelaku pembakaran tersebut. Ia tertangkap saat hendak melarikan diri menggunakan sepeda motor dari kawasan itu, tak berapa lama setelah  kebakaran itu terjadi.

Pemuda itu bernama BI (30 tahun), warga Bandung, Jabar. Selain itu, saat ini polisi masih mencari seorang pelaku lainnya yang bernama Rn, warga Balikpapan, Kaltim.

Kebakaran di ATM itu sendiri terjadi Jumat dini hari sekitar pukul 02.15. Kebakaran diketahui setelah warga sekitar mendengar adanya ledakan di ATM itu, kawasan pertokoan di daerah itu.

Ledakan ini meluluhlantakkan ruangan 2x3 m tempat ATM BRI berada. Namun ATM BNI yang ada di sebelahnya tak mengalami kerusakan sama sekali.

Ledakan dan kebakaran itu sendiri tidak merusak tempat penyimpanan uang di dalam ATM BRI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement