REPUBLIKA.CO.ID, Dalam pelajaran sejarah, anak-anak didik pertama kali diperkenalkan dengan Tujuh Keajaiban Dunia termasuk diantaranya piramida Mesir yang megah itu. Awal mulanya Philon dari Byzantium pada tahun 200 sebelum Masehi memilih ketujuh bangunan paling megah pada masa itu sebagai panduan perjalanan bagi sesama orang Athena.
Ketujuh bangunan itu adalah: Patung Colossus dari Rhodes; Taman Gantung Babilonia; Mercusuar Alexandria; Mausoleum di Halicarnassus; Piramida di Mesir; Patung Zeus di Olympia; dan Kuil Artemis di Ephesus (sekarang di wilayah Turki). Dari ketujuh keajaiban dunia pilihan Philon dari Byzantium ini hanya Piramida-piramida Giza yang bertahan.
Pada tahun 2000, Bernard Weber mengambil inisiatif untuk mengadakan pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia Buatan Manusia yang baru. Penggalangan suara global itu berakhir pada tahun 2007 setelah memperhitungan jutaan suara dari berbagai belahan dunia dan lalu menetapkan tujuh keajaiban dunia baru: Chichen Itza, piramida kuno dari Mexico; Patung Kristus Sang Penebus di Brazil; Colosseum di Italia; Taj Mahal di India; Tembok Cina; Petra di Yordania; dan Machu Pichu di Peru.
Setelah sukses dengan memilih Tujuh Keajaiban Dunia Buatan Manusia, New 7 Wonders menggalang pemilihan berikutnya untuk menentukan Tujuh Keajaiban Dunia Alam. Berbeda dengan Keajaiban Dunia Buatan Manusia yang mungkin dapat rusak atau diungguli oleh bangunan lain yang lebih megah, Keajaiban Alam relatif abadi.
Masa pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia Alam ini hampir selesai. Ketujuh pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 11 November 2011 mendatang.
Masih ada waktu untuk kita mengejar ketinggalan. Komodo bisa menang hanya dengan dukungan kita. Dukung sebanyak-banyaknya. Klik http://www.new7wonders.com/pilih?lang=id untuk memilih tujuh kandidat pemenang secara gratis (artinya kita juga memberikan suara untuk kandidat lain) atau SMS "Komodo" dan kirim ke 9818 untuk memberikan satu pilihan hanya untuk Komodo (biaya Rp1000/SMS).
"Menangkan Komodo, menangkan Indonesia," begitu Duta besar Komodo, M Jusuf Kalla, mengajak bangsa Indonesia untuk terlibat aktif dalam voting komodo.
Naskah diambil dari situs resmi Pilih Komodo