REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Mencuatnya isu perseteruan DPR dan KPK merupakan upaya pengacara Nazarrudin mengalihkan wacana kasus Wisma Atlet. Sebab, tidak ada satupun bukti yang menunjukan adanya transaksi antara proyek swasta dengan rekening negara.
Wakil Ketua DPR Anis Matta menengarai pengacara Nazaruddin yakni OC. Kaligis sengaja mengumbar banyak nama dalam kasus kliennya agar perhatian publik dalam kasus Wisama terpecah-pecah. "Ini pengacaranya [Nazarudin] yang pintar," ujarnya di Bogor, Jawa Barat Sabtu malam (1/10).
Anis juga mengatakan, tidak ada perseteruan antara Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Apa yang terjadi antar dua lembaga itu saat ini, hanyalah upaya memperlihatkan konsisten di bidang hukum.
"DPR dan KPK hanya sedang memperlihatkan konsistensi kedua lembaga dalam penegakan. Tolong jangan dibentur-benturkan," kata Anis seusai mengisi ceramah dalam acara Halal bi halal DPD PKS Kota Bogor, di Hotel Braja Mustika, Jalan Mawar, Kota Bogor.
Dinyatakan Anis, pimpinan DPR telah meminta Banggar untuk datang menghadiri undangan pemeriksaan KPK pada Senin (3/10). Dia menolak usulan sejumlah pihak untuk membubarkan Banggar DPR. Menurutnya usulan itu tidak logis karena dalam Undang-undang, penyetujuan APBN dilakukan Banggar DPR.