Senin 26 Sep 2011 20:06 WIB

Aparat Desa Akui Hayat Warga Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Chairul Akhmad
Seorang wanita nenunjukkan foto diduga tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Minggu (25/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang wanita nenunjukkan foto diduga tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Minggu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kepala Urusan Pemerintahan Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Yusuf (40), membenarkan Hayat adalah salah seorang warganya.

Menurut dia, Hayat tinggal tinggal di rumah mertuanya, pasangan Kirmanto dan Astuti. Hayat terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) pada 2006 lalu. Dalam  KK tersebut, pekerjaan Hayat adalah wiraswasta. "Tapi kami sudah lama tidak pernah bertemu dengan Hayat," tutur Yusuf.

Yusuf mengungkapkan, Hayat diketahui memiliki sifat yang tertutup dan enggan bergaul dengan para tetangga. Sedangkan dari segi penampilan, Hayat berpakaian seperti biasa dan tidak menonjolkan ciri tertentu.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement