REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hampir pasti melakukan reshuffle atau perombakan menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pada Oktober 2011, menjelang pemerintahan berusia dua tahun. "Presiden Yudhoyono sudah menyampaikan rencana perombakan kabinet secara eksplisit pada rapat terbatas," kata Juru Bicara Presiden Daniel Sparingga pada diskusi "Polemik: Katanya Ada Reshuffle", di Jakarta, Sabtu.
Pembicara pada diskusi tersebut adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen, Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari, dan Pengamat Politik dari Sugeng Sardjadi Syndicate Sukardi Rinakit.
Menurut Daniel, Presiden Yudhoyono hingga saat ini belum membicarakannya dengan menteri maupun pimpinan partai politik dari menteri yang akan diganti, tapi baru mendiskusikannya dengan Wakil Presiden Boediono. "Kemungkinan, Presiden Yudhoyono baru membicarakan dengan menteri dan pimpinan parpol mulai pekan depan," kata Daniel.
Daniel menjelaskan, dari pernyataan Presiden Yudhoyono menteri-menteri yang akan terkena perombakan antara lain didasarkan pada kinerja, yakni pencapaian program, karena kelelahan, dan tidak cakap memimpin kementeriannya.
Daniel menambahkan, isyarat yang disampaikan Presiden Yudhoyono juga mengatakan gaya kepemimpinan nasional ke depan akan mengalami perubahan yakni peningkatan kinerja. "Perubahan itu, dari tingkat menteri hingga tingkat kepemimpinan di daerah," katanya.
Karena itu, kata dia, menteri-menteri kabinet juga harus bisa berubah dengan meningkatkan kinerjanya.
Pada kesempatan tersebut, Daniel juga mengatakan, perombakan kabinet ini kemungkinan besar akan dilakukan pada saat ini saja dan selanjutnya tidak ada lagi perombakan kabinet hingga berakhirnya periode pemerintahan pada 2014.