Jumat 23 Sep 2011 20:56 WIB

Pimpinan Parpol tak Diajak Ngobrol Soal Reshuffle, Kebangetan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Chairul Akhmad
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono berfoto bersama para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di tangga Istana Merdeka, Jakarta.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono berfoto bersama para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di tangga Istana Merdeka, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah pimpinan partai politik (parpol) tampaknya sudah diajak bertemu dan berbicara secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai reshuffle.

Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengatakan untuk persoalan itu, ia beranggapan hal tersebut sudah seharusnya dilakukan. "Fatsun politiknya, eloknya, ketua umum atau pimpinan tertinggi partai yang akan diajak masuk ke kabinet, diajak bicara oleh Presiden SBY. Kalau nggak dipanggil, kebangetanlah," katanya saat ditemui, Jumat (23/9).

Ia meyakini pada saatnya nanti, para ketua umum partai politik akan diajak bicara mengenai hal itu. Tetapi, jika presiden tidak melakukan itu pun, Priyo meminta agar publik tetap mempercayakan kepada hak prerogratif presiden untuk mengotak-atik Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. "Semua tetap berpulang pada keputusan presiden, karena akhir dari tanggung jawab ini terletak di tangannya," katanya.

Seperti diberitakan, sejumlah pimpinan elit partai politik tampaknya sudah duduk bersama dengan presiden untuk membicarakan perombakan kabinet. PAN mengisyaratkan komunikasi itu sudah berjalan.

Sedangkan PPP diagendakan untuk membahas hal tersebut hari ini, sebab Menteri Agama yang juga Ketua Umum PPP sedang berada satu kota dengan SBY. Presiden sendiri sudah secara resmi akan mengumumkan perombakan kabinet pada bulan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement