REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, meminta kepada penegak hukum untuk menindak tegas pelaku perkosaan agar menimbulkan efek jera.
"Saya berharap penegakan hukum terhadap pelaku perkosaan bisa menimbulkan efek jera," Linda sebelum menghadiri acara "Menuju Kabupaten Jombang Layak Anak" di Jombang, Jawa Timur, Kamis (22/9).
Terkait kasus perkosaan yang terjadi di dalam angkot Linda menilai perlunya standar pelayanan minimum soal angkutan. "Apalagi kabar yang saya dapatkan menyebutkan bahwa pelaku adalah supir tembak, sehingga perlu adanya standar pelayanan minimum soal angkutan," katanya.
Untuk itu, dia mengharapkan adanya solusi terbaik dalam mengatasi hal tersebut salah satunya dengan melarang kendaraan angkutan menggunakan kaca gelap. "Namun hal tersebut bukan solusi utama, karena dalam hal ini yang jadi permasalahan adalah karakter manusianya," tambah Linda.
Ia juga menyayangkan jika pakaian yang dikenakan oleh kaum perempuan dijadikan "kambing hitam" dalam suatu kasus perkosaan. "Ini bukan masalah pakaian, melainkan masalah karakter manusia, karena saya pernah mendapat laporan adanya kasus perkosaan yang menimpa seorang ibu yang menggunakan pakaian tertutup," tuturnya.
Linda merasa sangat prihatin dengan kasus perkosaan tersebut. "Ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kasus serupa tidak kembali terjadi," tandasnya.