Rabu 21 Sep 2011 20:58 WIB

Taufik Kurniawan: Perombakan Kabinet tak Terkait dengan Parpol

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menegaskan soal perombakan kabinet tidak ada hubungannya dengan partai politik karena hal itu merupakan ranah hak prerogratif Presiden. "Kita kembalikan sepenuhnya kepada Presiden. Presiden paham membentuk tim lebih unggul, untuk mengakselerasikan programnya seperti yang diinginkan masyarakat," kata Sekjen PAN, Taufik Kurniawan, di Jakarta, di Jakarta, Rabu.

Menurut Kurniawan perombakan kabinet tidak ada hubungan dengan partai politik, termasuk dengan partai koalisi. Kurniawan menjelaskan bahwa wewenang perombankan kabinet merupakan ranah konstitusi dan sistem presidensial yakni hak penuh presiden atau prerogratif presiden. "Kalau koalisi hanya untuk keputusan politik," katanya.

Karena itu, Taufik menegaskan, tidak pas kalau selalu menghubungkan kebijakan perombakan kabinet dengan partai koalisi. "Kalau komunikasi biasa, itu hanya informal. Kalaupun ada sifatnya tekstual," kata Wakil Ketua DPR RI.

Lebih lanjut Taufik menegaskan, tentunya perombakan itu memiliki konsekuensi dan harapan untuk pemerintahan yang lebih baik di sisa tiga tahun masa pemerintahan SBY tersebut. Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung mengatakan wacana pergantian kabinet Indonesia Bersatu II harus menjadi momentum bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berani mengganti menteri yang tidak cakap, tak berprestasi dan memiliki masalah moral.

"Soal pergantian kabinet tolok ukurnya soal kinerja saja. Jadi ini momentum bagi Presiden SBY untuk mengganti orang-orang yang tak mampu, tak memiliki prestasi dan punya masalah moral," kata Pramono.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan bahwa pergantian kabinet kali ini menjadi ujian bagi Presiden SBY. Pramono menegaskan Presiden SBY tinggal memiliki masa tugas tiga tahun yang harusnya lebih fokus untuk bekerja. "Semakin Pak SBY banyak konsultasi ke ketua-ketua parpol justru beliau semakin pusing, justru semakin tak jadi. Gunakan saja hak prerogratifnya itu berdasarkan kinerja, dan masalah moral." kata Pramono.

Sementara Priyo Budi Santoso mengatakan untuk perggantian kabinet sebaiknya Presiden SBY membicarakan terlebih dahulu dengan Aburizal Bakrie apabila menyangkut menteri-menteri dari Partai Golkar. "Tapi kalau kali ini tak jadi perombakan kabinet, lebih baik tak usah saja," kata Pramono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement