REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir membantah isu yang menyebutkan Partai Golkar sudah menyepakati empat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai bisa berkompromi. "Isu itu tidak benar dan bertolak belakang dengan realitas sikap Partai Golkar," kata Nudirman Munir di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (21/9).
Nudirman menjelaskan, Partai Golkar diisukan tidak menginginkan calon pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan Yunus Husein. Padahal, kata dia, pada saat pemilihan pimpinan KPK yang akhirnya terpilih Busyro Muqqodas, Fraksi Partai Golkar jelas memilih Bambang Widjojanto.
"Kalau muncul isu seperti itu, saya curiga itu kepentingan pihak lain yang melempar batu sembunyi tangan," katanya. Anggota Komisi III DPR RI menambahkan, dirinya sudah mendengar isu itu dan menyadari ada pihak tertentu yang berusaha menyerang Partai Golkar.
Isu tersebut, kata dia, dilontarkan oleh orang-orang yang tidak menyukai Partai Golkar menyuarakan aspirasi masyarakat. "Pihak tersebut lebih suka jika Partai Golkar membela penguasa dan koruptor," katanya.
Nudirman menilai, isu yang menyebutkan Partai Golkar telah menyetujui empat nama calon pimpinan KPK adalah isu sampah yang sama sekali tidak ada kebenarannya. Sebelumnya, ada surat elektronik (email) dari pengirim yang menamakan dirinya Amin dan mengaku sebagai staf di Fraksi DPR RI, menyebutkan bahwa DPR RI telah menyepakati empat nama calon pimpinan KPK dengan perimbangan bisa berkompromi.
Sedangkan empat nama lainnya, dinilai sulit diajak berkompromi. Dalam email tersebut juga menyebut sejumlah nama anggota DPR RI, terutama dari Fraksi Partai Golkar.