Selasa 20 Sep 2011 20:36 WIB

Anis Matta: Reshuffle untuk Atur Logistik Pemilu 2014

Anis Matta
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wacana reshuffle yang makin menguat akhir-akhir ini hanya didasarkan pada pembagian logistik menjelang pemilu 2014 mendatang. Menurut Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta, indikasi tersebut dapat dilihat dari tidak adanya komunikasi antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pimpinan partai politik koalisi.

"Kita khawatir SBY mendapat masukan dari pihak tertentu yang tujuannya bukan untuk perbaikan citra SBY, tapi pada pengaturan logistik 2014. Jadi, reshuffle ini hanya alat untuk mengakselerasi penyiapan logistik tersebut," ujar Anis Matta.

Wakil Ketua DPR ini juga menegaskan, bagi PKS, wacana reshuffle masih merupakan rumor selama belum ada kontak antara SBY dengan parpol koalisi, termasuk dengan PKS sendiri. Selain itu, gelagat reshuffle saat ini juga tidak sesuai prosedur. "Ini menunjukkan ada tekanan pada SBY," tambah Anis.

Namun, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa menilai, meskipun dianggap belum ada komunikasi dengan parpol koalisi, SBY tetap akan mempertimbangkan parpol koalisi sebelum memutuskan mengganti menteri dari parpol yang bersangkutan.

"Presiden pasti akan berkomunikasi dengan parpol koalisi lebih dulu jika kader parpol yang menjadi menteri, bekerja tidak sesuai dengan pakta integritas yang telah disepakati," katanya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan membantah rumor yang menyebutkan dirinya diplot menjadi Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, menggantikan posisi Darwin Zahedy Saleh.

"Saya hanya pekerja. Sebagai kader Partai Demokrat, saya tidak perlu meminta ditempatkan dimana. Yang penting kita jalankan apa kata pimpinan. Kita tunggu saja, sebab itu tergantung komandan," kilahnya.

Anggota Dewan Pembina DPP PD ini juga membantah jika persoalan reshuffle sudah dibicarakan di internal partai. Menurutnya, SBY selaku Ketua Dewan Pembina PD belum pernah menyampaikannya dalam rapat partai.

Selain itu, partainya juga tidak mengusulkan penambahan kursi bagi Demokrat.

Terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Taufiq Kiemas kembali menegaskan ketidakpercayaannya atas wacana reshuffle kabinet. Sebab, sejauh ini tidak ada parpol yang menarik menterinya dari kabinet.

"Lain halnya bila ada parpol anggota koalisi yang menarik menterinya dari kabinet dan diganti dengan orang lain. Kalau belum ada penarikan menteri oleh parpol, saya belum percaya akan ada reshuffle," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement