REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional, M. Nuh menegaskan tidak akan ada pemogokan yang dilakukan oleh pekerja, dosen, dan mahasiswa Universitas Indonesia. "Dipastikan tidak ada pemogokan lagi," kata M. Nuh ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/9).
Dia mengaku telah membahas hal itu dengan Majelis Wali Amanat, rektor, senat, dan sejumlah guru besar. Menurut dia, pihak-pihak itu sepakat untuk menyelesaikan masalah UI secara internal. Mereka juga sepakat untuk menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar.
Sebelumnya, sejumlah pekerja UI melakukan aksi mogok kerja. Mereka juga menyampaikan beberapa masukan untuk perbaikan UI.
Bahkan, dua pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola dan Effendi Gazali berniat mogok mengajar. Kedua dosen itu menyatakan, UI harus segera menyelesaikan beberapa persoalan, antara lain nasib para pengajar honorer, dan kekurangan laboratorium dan biaya penelitian.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (BEM FEUI) Dzulfian mengancam akan melakukan aksi mogok kuliah terkait adanya intimidasi terhadap sejumlah mahasiswa.
"Kami dengan tegas menolak adanya intimidasi, untuk itu kami akan menyerukan mogok kuliah mulai Selasa (13/9) selama seminggu," kata Dzulfian, dalam acara Beber Fakta di Fakultas Ilmu Komputer UI, Depok, Jawa Barat, Senin (12/9).
Menurut dia, situasi di kampus UI yang tidak ada penyelesaiannya hingga saat ini membuat mahasiswa merasa terganggu kuliahnya. Dzulfian menjelaskan, aksi mogok ini untuk mendorong agar Rektor UI Gumilar Rosliwa Somantri mau duduk bersama dan bersikap cepat untuk menyelesaikan segala permasalahan terkait dengan buruknya tata kelola di UI.