Rabu 14 Sep 2011 06:00 WIB

Tremor Gunung Lokon Naik Lagi

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO--Tremor Gunung Lokon di Sulawesi Utara naik lagi setelah sempat mengalami penurunan amplitudo dua hari belakangan ini. Sebagaimana data Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, terakhir terjadinya peningkatan amplitudo tremor hari Sabtu (10/9).

Hanya saja di hari Minggu (11/9) dan Senin (12/9) amplitudonya menurun dengan rata-rata besaran amplitudo sampai empat milimeter. "Amplitudo yang terekam sekarang ini mulai 1-10 milimeter, dominan 5 milimeter. Memang mulai ada peningkatan tremor," kata staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Ferry, di Tomohon, Selasa.

Terjadinya peningkatan tremor menurut Ferry erat kaitannya dengan belum stabilnya aktivitas vulkanik Gunung Lokon. Apalagi menurutnya. hingga pukul 23.30 WITA, dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon terjadi empat kali letusan.

Letusan tersebut terjadi pukul 06.00 WITA, 09.18 WITA, 10.00 WITA dan 15.54 WITA. Empat rentetan letusan ini kata dia, dikategorikan kecil. "Kami secara visual tidak bisa mengamati aktivitas asap kawah yang keluar karena jarak pandang terhalang kabut tebal," iumbuhnya.

Selain letusan, dikatakan Ferry, sejak pukul 12.00 WITA-18.00 WITA tercatat satu kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa vulkanik dangkal dan sembilan kali gempa hembusan.

Ditegaskannya lagi, hingga pukul 23.30 WITA, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi masih menetapkan status Gunung Lokon siaga level III. Radius bahaya belum diturunkan masih 2,5 kilometer dari bibir kawah. "Karena aktivitas gunung masih di atas normal, kami berharap warga tetap siaga dan jangan masuk ke sona bahaya Gunung Lokon karena letusan-letusan masih saja terjadi," harapnya.

Gunung Lokon kembali meletus Minggu (28/8) setelah didahului gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal hingga puluhan kali. Pascaletusan, aktivitas vulkaniknya terus menurun dan diperkirakan sementara menuju fase normal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement