REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian akan melakukan razia kepada warga yang masuk ke Kota Ambon terutama yang tidak jelas tujuannya, kata seorang pejabat Mabes Polri. "Polri minta maaf pada masyarakat karena akan dilakukan razia, khususnya bagi masyarakat yang bepergian ke Ambon," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Selasa.
Anton berharap kepada masyarakat bahwa razia yang dilakukan kepada mereka yang menuju ke Ambon demi kepentingan bersama. "Razia dilakukan baik itu di pelabuhan legal maupun ilegal," kata Kadiv Humas.
Anton mengatakan bahwa saat ini belum terlihat adanya warga yang akan masuk ke Ambon dalam jumlah besar, pasca bentrok antarwarga. "Setelah dicek pada pukul 07.00 WIB jumlah keseluruhan korban meninggal dunia sebanyak tujuh orang, sedangkan luka-luka jumlahnya 65 orang, dua di antaranya anggota Polri dan 63 orang adalah warga sipil," kata Anton.
Masalah sebenarnya adalah kecelakaan murni, yakni Darmin Saiman, seorang tukang ojek mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, pada Sabtu malam dan ditolong keluarga Tatuhey, yang membawanya ke rumah sakit, tapi korban meninggal dalam perjalanan, katanya.
Bentrokan antarwarga pertama kali terjadi di kawasan Mangga Dua, sesudah pemakaman jenasah Darmin pada hari Minggu (11/9) dan akhirnya terjadi saling lempar antarwarga serta pembakaran empat sepeda motor dan satu mobil penumpang di Mangga Dua.
Bentrokan itu kemudian merembet ke beberapa tempat di Ambon, di antaranya tanah lapang kecil dan perempatan tugu Trikora.