Senin 12 Sep 2011 12:39 WIB

Menko Polhukam: Aparat Buru Provokator Ambon

Rep: teguh thr/ Red: Krisman Purwoko
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Menko Polhukam Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aparat keamanan masih memburu provokator penyebab kericuhan di Ambon. Kepolisian bahkan telah mengantongi nomor handphone yang diduga menjadi penyebar kabar bohong di masyarakat.  "Ini sedang dicari, nomornya masih ada, Kepolisian juga sudah ada,"ujar Menko Polhukam, Djoko Suyanto  di Istana Merdeka, Senin (12/9).  

 

Kasus ini, menurut Djoko, merupakan persoalan kecelakaan murni. Kebetulan korban meninggal di tempat kelompok lain sehingga menimbulkan isu-isu yang tidak sedap, baik melalui sms atau media jejaring sosial lainnya. Hal inilah kemudian yang sulit dicegah oleh aparat. 

Seharusnya, kata Djoko, masyarakat memiliki daya tangkal. Sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu. "Apa benar diajak untuk bakar-bakar toko, apa iya mau diajak ngeroyok si A, si B. Hal itu yang saya sampaikan kepada gubernur dan tokoh-tokoh masyarakat. Tolong sampaikan kepada masyarakat, jangan terlalu mudah diajak atau diprovokasi," paparnya. 

Menurut Djoko, kondisi di Ambon kini sudah kondusif. Meski di beberapa titik masih terdapat penjagaan, namun itu hanya untuk mengantisipasi bentrokan susulan. Sementara di beberapa lokasi atau tempat lainnya sudah berjalan seperti biasa. 

Upaya mendatangkan pasukan tambahan, lanjut Djoko, hanya untuk mengantisipasi agar kericuhan tidak terus terjadi. Pemerintah harus bergerak cepat supaya masalah tidak berlarut. "Sehingga kekuatan kita datangkan dari Makassar dan Surabaya, lebih pada mencegah supaya tidak meluas lagi. Kita semua tidak ingin itu terjadi,"terangnya

Terkait jumlah korban tewas, menurut Djoko ada lima orang. Namun data ini harus di verifikasi kembali ke pihak kepolisian. "Ini menurut staff saya yang tertulis itu lima orang,"terangnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement