Kamis 08 Sep 2011 17:49 WIB

Impor Beras Pakistan akan Diperpanjang?

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemerintah Indonesia berencana memperpanjang nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) perjanjian impor beras dengan Thailand dan Vietnam. Hal ini lantaran perjanjian nota kesepahaman antara Indonesia dengan kedua negara tersebut telah memasuki tahap akhir, yaitu tahun 2011 dan 2012.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Deddy Saleh, pihaknya telah mengirim surat mengenai rencana perpanjangan MOU tersebut ke Thailand dan Vietnam. ‘’Kemungkinan akan dibahas secepat mungkin,’’ ujarnya ketika ditemui wartawan di kantornya, Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (8/9).

Hanya saja saat ini menurut Deddy pihaknya juga menunggu dampak kebijakan Thailand menaikkan harga pembelian. Menurutnya kenaikan harga pembelian tentu berdampak ke pembelian harga Indonesia dan juga harga Internasional.

Selain ke kedua negara langganan Indonesia tersebut, Indonesia juga tengah menjajaki pembelian kepada produsen baru yaitu Pakistan. Menurutnya Kementerian Perdagangan telah mengirimkan draft MoU pembelian beras ke Pakistan dengan isi yang sama dengan kedua negara diatas pada bulan lalu.

Hanya saja pembahasan mengenai kemungkinan kerja sama pembelian beras tersebut akan dilakukan pada sela-sela kunjungan wakil menteri perdagangan Pakistan yang akan berkunjung pekan depan. ‘’Mereka sudah pernah menawarkan,’’ tuturnya. Sementara itu, ia juga menyatakan Kemendag juga telah mempertimbangkan kerja sama dengan India.

Namun, kerja sama dengan India masih perlu dipastikan, apakah pembicaraan perlu dengan menteri perdagangan saja atau dengan menteri pertaniannya juga. Sebagai informasi Indonesia memiliki perjanjian pembelian beras dengan Vietnam dan Thailand masing-masing sebesar satu juta ton.

Impor beras sendiri tidak harus sebesar perjanjian tersebut, melainkan sesuai kebutuhan Indonesia. Perjanjian yang tidak mengatur harga beli tersebut diperpanjang setiap dua tahun

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement