REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan tampaknya akan mengkaji ulang mudik gratis yang dilakukan sejumlah pihak saat menjelang lebaran. Sebab, dampak dari itu, banyak bus perusahaan otobus (PO) tak terpakai dan berdampak pada perekonomian mereka.
Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso mengakui mudik gratis menimbulkan permasalahan baru. “Persoalannya, mudik gratis ini menggunakan angkutan pariwisata. Jadi, banyak bus reguler kosong. Ini akan kita evaluasi kembali,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Kamis (8/9).
Yang terjadi pada arus mudik tahun ini, bus yang tersedia sangat berlebihan. Seperti terlihat di Terminal Kampung Rambutan dan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Bahkan, ia mengaku beberapa PO mendatangi Kemenhub dan mengeluhkan sedikitnya penumpang yang menggunakan bus mereka. “Katanya, penumpang telah diambil untuk mudik gratis, tak ada penumpang,” katanya.
Ia masih mempertimbangkan solusi yang terbaik untuk bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Jika mudik gratis menggunakan bus PO tertentu, harus ada jaminan bus-bus di dalam terminal tetap ada dan bisa melayani penumpang lainnya.