Rabu 07 Sep 2011 16:24 WIB

Krisis Air Bersih Landa Cianjur

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR—Sekitar seribu warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur kesulitan memperoleh air bersih. Pasalnya, pasokan air bersih yang berasal dari sungai maupun sumur surut akibat pengaruh musim kemarau.

Dari pantauan di lapangan, warga sejak pagi hari antri untuk memperoleh air bersih di sejumlah mata air. Mereka membawa alat penampung air seperti ember yang diurutkan sesuai dengan kedatangan warga.

‘’Sudah beberapa hari terakhir ini air bersih sulit diperolehh,’’ujar salah seorang warga di Kampung Babakan Bandung, Eha (60 tahun), Rabu (7/9).  Untuk memperoleh air bersih ia besama dengan warga lainnya harus antri mendapatkannya di tiga mata air yang tersisa.

Bahkan, Eha sudah antri sejak jam 24.00 WIB hingga pukul 03.00 agar memperoleh air bersih. Air yang diambilnya itu hanya digunakan untuk memasak saja, sementara untuk keperluan mandi harus mengambil kembali pada keesokan harinya.

Warga lainnya di Kampung Pasir Nangka, Komarudin (42) menuturkan, untuk keperluan mandi dan mencuci baju mereka memanfaatkan mata air Babakan Lowa. Jarak tempuh dari tempat tinggalnya ke lokasi mata air sekitar 15 menit.

Komarudin mengungkapkan, kesulitan memperoleh air bersih memang seringkali tejadi di waktu musim kemarau. Oleh karena itu warga meminta Pemkab Cianjur membantu mengatasi permasalahan tersebut.

Kepala Desa Sukamulya, Dudu Sudrajat mengatakan, kekeringa di desanya menyebabkan dua sungai mengalami penyusutan. Kedua sungai tersebut adalah Sungai Panyusuhan dan Sungai Cisokan.

‘’Dari data yang ada, warga di 31 kampung mengalami kesulitan air,’’terang Dudu. Sehingga kekeringan di desanya hampir merata. Contohnya saja kekeringan di Kampung Babakan Bandung yang menyebabkan sekitar 800 orang warganya kesulitan memperoleh air bersih.

Ditambahkan Dudu, pihaknya telah meminta bantuan pengadaan sumur bor kepada Pemkab Sukabumi sejak tahun 2008 lalu. Namun sayangnya hingga kini pemerintah belum memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga tersebut.

Ke depan, Dudu berharap, agar pemerintah terjun ke lapangan melihat kondisi yang terjadi. Upaya tersebut dinilainya dapat memberikan gambaran tentang sulitnya warga memperoleh air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement