Selasa 06 Sep 2011 14:15 WIB

IPW Nilai KPK Lamban Tangani Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia Police Watch (IPW) menilai Komisi Pemberantasan Korupsi sangat lamban dalam menangani kasus mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. "KPK sangat lamban dalam menangani kasus Nazaruddin. Sampai kapan KPK tdk pro aktif dalam menghadapi Nazaruddin yang bungkam ?," kata ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut Neta menjelaskan, IPW yang juga bagian dari Komite Pengawas KPK sangat heran dan mempertanyakan kenapa begitu lamban. Menurut Neta, para penyidik KPK dari Polri tentunya sudah menguasai metoda dan tehnik interogasi standar. Dengan teknik tersebut, tambah Neta, seharusnya KPK sudah mampu menghadapi sikap bungkam Nazaruddin.

Neta menjelaskan, setidaknya ada dua teknik yang bisa dilakukan penyidik terhadap Nazaruddin.Pertama, kata Neta dengan teknik 'direct confrontation', artinya Nazaruddin dihadapkan dengan nama-nama yang disebutnya terlibat atau bertanggungjawab dalam berbagai kasus korupsi dan suap. Dalam 'direct confrontation' ini tambah Neta bisa dilakukan 'cross examination'. 

Misalnya dengan Angelina Sondakh atau Anas Ubningrm. Jika yang bersangkutan menyangkal dan Nazaruddin tetap bungkam, tentu hal ini akan memberatkan Nazarudidn yang harus bertanggung jawab sendiri.

Kedua, tambah Neta untuk mengali pengakuan Nazaruddin, penyidik polisi di KPK, bisa melakukan teknik aplikasi psikologi koqnitif, serperti defleksi (penciptaan situasi sehingga tersangka merasa terpojok) atau interogasi lebih dari 20 jam.

"Itu semua standar yang pasti dikuasai penyidik polisi di KPK. Misalnya apakah penyidik diperintahkan untuk itu atau justru diarahkan untuk melokalisir dan sempitkan pengungkapan, sehingga tidak meluas ke tersangka lain, yang sesungguhnya bukan mustahil keterlibatan mereka lebih besar dan lebih banyak lagi," kata Neta S Pane.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement