Selasa 23 Aug 2011 21:03 WIB

SBY Serukan Penyelesaian Konflik Libya

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: cr01
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG - Pemerintah Indonesia menyeru supaya tidak ada lagi korban yang berjatuhan paska dikuasainya ibukota Tripoli, Libya, oleh kubu oposisi Qaddafi.

"Penyelesaian konflik harus dijalankan secara damai dengan melibatkan seluruh rakyat Libya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di sela-sela kunjungan safari Ramadhan di Pusat Kesenjataan Infantri, Cipatat, Selasa (23/8).

Menurut Presiden, kondisi ibukota Tripoli Libya sudah dalam kondisi membahayakan bagi masyarakat setempat. "Keadaan Tripoli masih serba belum pasti dan sulit ditentukan. Meski Indonesia tetap mengikuti berbagai manuver yang dilakukan oleh militer di sana," ujar SBY.

Guna mencegah terus menerus jatuhnya korban rakyat sipil, Pemerintah Indonesia menyeru supaya konflik ini bisa diselesaikan secara damai. "Indonesia menyeru supaya kondisi keamanan di Tripoli yang kritis ini tidak mendatangkan lebih bayak lagi korban pada penduduk sipil dan orang tidak berdosa," kata Presiden.

SBY menambahkan, manakala harus ada babak baru, hendaklah nasib Libya ditentukan oleh negara itu sendiri. Tentunya dengan melibatkan berbagai komponen yang berada di Libya. Sehingga pemerintahan transisi yang dibentuk tersebut benar-benar merupakan keinginan rakyat Libya.

Tak kalah penting yakni dengan melakukan pemulihan keamanan dan penegakan hukum serta melindungi rakyat sipil. "Manakala konflik kekerasan itu berakhir, Indonesia sungguh berharap yang mesti dilakukan adalah memulihkan keamanan dan melindungi penduduk sipil," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement