REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Duta Besar RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said, mengatakan, masih ada 19 warga negara Indonesia (WNI), semuanya tenaga kerja wanita (TKW) di Libya dalam keadaan aman.
"Saya baru saja kontak dengan WNI kita di Tripoli, mereka dalam keadaan aman dan sedang diusahakan untuk dievakuasi ke Tunis," kata Dubes Ibnu Said dari Kairo, Senin.
Menurut Dubes Ibnu Said, sebagian besar para TKW itu masih berada dalam perlindungan majikan mereka, dan beberapa di antaranya berlindung di rumah tetangga karena majikan telah lari menyelamatkan diri, dan satu TKW lagi berlindung di KBRI Tripoli.
"Saya juga telah bicara dengan beberapa tetangga rumah majikan yang menampung mereka, dan meminta agar mereka dilindungi hingga KBRI dapat akses menjemput mereka. Saya juga minta agar telepon genggam mereka tetap hidup untuk terus berkomunikasi dengan KBRI Tunisia," katanya.
Para TKW itu sejak 16 Agustus lalu sulit dihubungi karena jaringan telepon terputus, dan baru Senin pagi pukul 10.50 waktu setempat, Dubes Ibnu Said dapat menghubungi mereka.
WNI tersebut menceritakan bahwa tembakan senjata dan bom masih terus terdengar di jalan-jalan dan mereka takut keluar rumah.
Dubes juga meminta mereka agar tidak keluar rumah dan tetap bertahan hingga keamanan benar-benar pulih. "KBRI Tripoli sendiri telah ditutup sejak beberapa bulan lalu, dan kini hanya dijaga oleh beberapa staf lokal KBRI asal Libya," katanya.
Dubes meminta para penjaga KBRI itu agar bendera Indonesia tetap dikibarkan di depan KBRI.
Beberapa staf KBRI Tripoli juga kini diperbantukan di KBRI Tunis untuk memantau situasi di Libya.
Situasi dan kondisi di Tripoli masih belum menentu, dan belum jelas benar apakah telah dikuasai oposisi atau masih dikendalikan rezim Muammar Gaddafi