REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Partai Demokrat (PD) membantah dianggap mengendalikan Nazaruddin. Ketua Departemen Keuangan PD Ikhsan Modjo ingin meluruskan asumsi yang beredar di masyarakat bahwa Nazaruddin dikendalikan PD atau pengacaranya, OC Kaligis. Menurut Ikhsan, yang mengendalikan Nazaruddin adalah sendirinya sendiri.
“Dia itu orang cerdas orang, dia pemain anggaran, jangan-jangan justru dia dalangnya,” kata Ikhsan, Sabtu (20/8). Segala kemungkinan itu, kata dia, sangat mungkin terjadi dalam permainan politik.
Hingga kini, PD tidak ingin mencampuri urusan hukum yang membelit Nazaruddin. Pihaknya juga tak punya keinginan untuk berkomunikasi maupun mencoba menjenguk mantan bendahara umum PD tersebut. Jika mencoba bertemu, sambung dia, PD malah dibilang dibilang sedang mengagendakan kompromi politik.
Terkait keberadaan Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin yang masih misterius, Ikhsan membantah semua itu dilakukan petinggi PD. Dijelaskannya, merupakan fitnah besar jika disebut Presiden SBY maupun PD menyandera Neneng. Ia mengatakan, partainya tak ada untungnya menyembunyikan Neneng.
Dijelaskan Ikhsan, umpana nanti Neneng tertangkap aparat penegak hukum, isunya pasti bergeser anak Nazaruddin yang disandera. Adapun kalau anaknya berhasil diamankan, maka saudara sepupunya yang disandera, begitu seterusnya. Ujung-ujungnya PD yang disalahkan terus dan ia menilai tindakan itu tidak fair.
Ikhsan menyesalkan surat Nazaruddin yang dikirim kepada Presiden SBY yang seolah-olah Ketua Dewan Pembina PD tersebut bisa melakukan kesepakatan kasus dengan tersangka. Padahal hal itu disebutnya sebagai permainan politik belaka yang dilakukan Nazaruddin sendiri. “Itukan ga bener. Presiden tak bisa intervensi kasus hukum,” kata Ikhsan.