REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, minta masyarakat agar mendengarkan langsung pernyataan Muhammad Nazaruddin perihal wacana yang menyebutkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut telah melakukan "kompromi".
"Saya kira tidak usah mendengarkan kalimat-kalimat seperti itu. Lebih baik kita tunggu saja sampai Nazaruddin yang berbicara langsung," kata Patrialis Akbar di Gedung MPR/DPR/DPD , Jakarta, Kamis (18/8), ketika menghadiri peringatan Hari Konstitusi
Patrialis meminta masyarakat agar tidak terlalu jauh berspekulasi soal wacana yang sumbernya bukan langsung dari Nazaruddin. Menurut dia, mubazir jika mengomentari sesuatu yang belum jelas.
"Tunggu saja ampai Nazaruddin yang bicara," kata Patrialis. Ditanya soal rumor yang berkembang bahwa kasus Nazaruddin akan dilokalisasikan atau dibatasi dan "dibelokkan", menurut Patrialis, bagaimana bisa berbiacara seperti itu, sedangkan Nazaruddin belum diperiksa dan belum bicara apa-apa.
"Kadang-kadang kita sudah jauh "lebih tahu" dari Nazaruddin. Itulah anehnya republik ini. Dengarkan saja dulu kemajuannya seeperti apa," tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika