Senin 15 Aug 2011 10:45 WIB

Kereta Jurusan Jakarta-Madiun Ditambah Satu Rangkaian Lagi

Arus mudik di stasiun kereta api senen tahun lalu
Foto: Edwin/Republika
Arus mudik di stasiun kereta api senen tahun lalu

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN-- PT Kereta Api (PT KA) Daerah Operasional (Daop) VII Madiun, Jawa Timur, menambah satu rangkaian kereta api yang akan digunakan untuk angkutan Lebaran tahun ini. Kereta itua dalah Kereta Api Ekonomi Madiun-Tanah Abang, Jakarta (Mantab).

Humas PT KA Daop VII Madiun, Harijono Wirotomo, Senin, mengatakan KA tambahan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran.

"Sehingga semua penumpang diharapkan dapat terangkut. Kereta 'Mantab' selalu dioperasikan saat momen Hari Raya seperti Lebaran ataupun Natal," ujar Harijono kepada wartawan.

Ia menjelaskan, kereta ini mulai dioperasikan pada "H-5" hingga "H+7" mendatang dengan rangkaian maksimal, yakni 10 gerbong. Kapasitas masing-masing gerbong adalah 150 orang dan harga tiketnya mencapai Rp35.000 per orang.

"Tujuan utama kami adalah untuk membantu mengangkut penumpang arus mudik dari Jakarta menuju sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rute yang diambil adalah jalur selatan, yakni Kroya, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Madiun," paparnya.

Menurut Harijono, terdapat sedikit perbedaan untuk pemesanan tiket kelas ekonomi pada angkutan Lebaran tahun ini. Yakni dilakukan dengan sistem "online" (dalam jaringan) seperti kereta api kelas bisnis dan eksekutif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memantau batas maksimal kapasitas gerbong yakni 150 persen.

Sehingga, jika jumlah tiket yang terjual dalam satu hari telah mencapai batas maksimal, maka tidak akan dijual lagi. Batas maksimal 150 persen dari kapasitas gerbong ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang saat berkereta.

"Hal yang sama berlaku untuk tiket Kereta Api Mantab dan kereta ekonomi lainnya. Pembelian tiket ekonomi dengan sistem jaringan atau 'online' ini untuk mengetahui jika tiket yang terjual sudah melampaui batas maksimal kapasitas gerbong atau belum," ujar Harijono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement