Ahad 14 Aug 2011 07:11 WIB

Teknologi Bantu 'Giring' Nazaruddin ke Kolombia

Petugas kepolisian bersenjata lengkap mengawal Nazaruddin ke Kantor komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sabtu (13/8). Pengawalan ketat yang berlebihan oleh kepolisian.
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Petugas kepolisian bersenjata lengkap mengawal Nazaruddin ke Kantor komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sabtu (13/8). Pengawalan ketat yang berlebihan oleh kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Keberhasilan Interpol menangkap buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Nazaruddin, tidak terlepas dari peran kemajuan teknologi komunikasi. Dengan bantuan teknologi tersebut, Nazaruddin dapat "digiring" dan kemudian ditangkap di Kolombia.

"Kami bangga tim dapat menemukan lokasi yang bersangkutan (Nazaruddin) berkat komunikasi dengan media. Semua fakta yang ada kita tahu kapan dia masuk dan meninggalkan Domikika dengan cctv-nya ada semua kita," kata Ketua Tim Penjemput Nazaruddin, Brigjen Polisi Anas Yusuf.

Setelah mengetahui lokasi pasti Nazaruddin, ia mengatakan hal selanjutnya yang dilakukan oleh tim adalah melakukan koordinasi dengan Interpol dan Kepolisian Kolombia. "Kita berkomunikasi dengan Kepolisian setempat".

Nazaruddin berhasil ditangkap dengan sebuah tas berwarna hitam yang dititipkan kepada Duta Besar RI. Salah satu isi dari tas tersebut adalah tiket pesawat ke Malaysia atas nama dirinya. "Ternyata Nazaruddin juga sudah hendak meninggalkan Kolombia ke Kuala Lumpur. Sedangkan, istrinya bernama Neneng terlebih dahulu pergi ke Malaysia," ujar dia.

Sementara itu, Kabareskrim Irjen Pol Sutarman mengatakan bahwa sebenarnya tim sudah dapat mengikuti di mana pun mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut berada. Karena itulah, ia menyebutkan bahwa pihak Polri dapat dengan segera mengirimkan tim yang melacak hingga ke Dominika. Nazaruddin akhirnya dapat ditangkap di Kolombia setelah berkoordinasi dengan Kepolisian setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement