REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan banyak persiapan khusus untuk kedatangan tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin. Sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan KPK untuk menyambut seorang tersangka yang akan diperiksa.
Beberapa persiapan yang menarik dicermati, pertama, KPK meletakkan pembatas khusus berbahan tali sepanjang 1,5 meter di depan pintu masuk khusus tersangka dan tamu penting mereka yang merupakan pejabat atau petinggi negara ini. Lebar pembatas disesuaikan dengan lebar tangga yang menuju ke pintu masuk utama khusus tersangka dan tamu penting itu.
Nantinya, iring-iringan mobil yang membawa Nazaruddin akan berhenti tepat di border tersebut. Paket ini dimaksudkan untuk memudahkan Nazaruddin memasuki KPK.
Kedua, KPK menyiapkan hampir 50 satuan pengamanan internal mereka hanya untuk menyambut Nazaruddin. Salah satu anggota satuan pengamanan menyebut, 50 anggota satuan pengamanan itu berasal dari dua regu yang memang ditugaskan berjaga-jaga menyambut Nazaruddin. Masing-masing regu terdiri dari 17 orang dan 10 orang sisanya diambil dari satuan pengamanan nonshift.
Selain satuan pengamanan internal, KPK juga meminta bantuan puluhan anggota polisi. Mereka ditempatkan di depan pembatas yang sudah disediakan, membentuk huruf U.
Ketiga, pihak humas KPK menggelar briefing khusus kepada wartawan, fotografer dan kameraman untuk mengondisikan kegiatan peliputan berupa pengambilan gambar secara tertib. "Kita tak mau ada rusuh-rusuh seperti Al-Amin Nasution," ujar Staf Humas KPK Irsyad Prakarsa dalam menyampaikan panduan.
Layaknya seorang Presiden, Nazaruddin pun tak diperbolehkan untuk diwawancara dengan cara dicegat. "Jangan doorstop. Nanti saja," kata Irsyad. KPK hanya memperbolehkan wartawan mengambil gambar Nazaruddin.
Keempat, KPK merelakan lobby utama kantornya diterangi lampu. Padahal hampir di setiap harinya, lampu di lobby utama itu tak pernah dinyalakan.
Lampu-lampu yang sebelumnya sudah lemah menyinarkan cahaya, sebagian diantaranya kini telah diganti dengan yang baru. Khusus poin keempat ini, KPK memang melakukannya atas permintaan fotografer dan kameramen televisi yang tak ingin gambar mereka saat menyorot kedatangan Nazaruddin, berkualitas buruk.
Terakhir, KPK menyediakan tempat khusus untuk parkir iring-iringan mobil pengantar Nazaruddin ke kantor mereka. Bahkan untuk dapat menyediakan tempat khusus itu mobil operasional mereka pun rela diungsikan ke tempat lain.
Seperti diketahui, Nazaruddin sudah tiba di tanah air, Sabtu (13/8) malam. Ia mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta sekitar pukul 19.40 WIB. Oleh tim penjemput, ia dibawa ke Mako Brimob di Kelapa Dua Depok untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baru sesudah itu, dia dijadwalkan dibawa ke kantor KPK, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan. Hingga pukul 21.40 WIB, Nazaruddin belum tiba di KPK.