REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tertangkapnya Muhammad Nazaruddin di Kolombia menjadi momentum yang tepat bagi Nazaruddin untuk 'bongkar-bongkaran'. Saat memberi kesaksian di KPK nanti, Nazaruddin diharapkan membuka segala keterlibatan pihak terkait.
Siapa Saja? Termasuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, sekjen Partai Demokrat yang merupakan anak bontot Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagaimana sempat Nazaruddin lontarkan selang waktu sebelum kabur ke Singapura.
''Hal ini juga untuk membuktikan apakah SBY konsekuen dengan ucapan yang ia sampaikan saat buka puasa bersama di Mabes Cilangkap pada Minggu (7/8) lalu,'' kata M. Amin, pengamat The Indonesian Reform, dalam rilisnya yang diterima Republika.
Amin juga menyarankan Nazarudin tidak boleh emosional. Nazaruddin juga jangan sampai terjebak dengan iming-iming pihak tertentu untuk hanya sekedar menyerang Ketum PD, Anas Urbaningrum.
''Ia juga harus berani mengungkapkan dana yang sudah disumbangkannya kepada partai dan pihak-pihak terkait seperti Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng serta bahkan Ibas dan Marzuki Alie sekalipun,'' katanya. ''Dengan mengungkapkan keterlibatan pihak-pihak tersebut serta melengkapi bukti, maka beban hukumnya tidak harus ia tanggung sendiri sekaligus membongkar kebobrokan pihak Istana.''
Dalam pemeriksaan KPK nanti, Nazaruddin sebagai peniup peluit (whistleblower) disarankan harus didampingi oleh lawyer handal dan independen baik sebagai pendamping maupun pembelanya di persidangan nanti.
''Mereka juga sebagai komunikator kepada wartawan dalam hal-hal menyampaikan mengenai kepentingan kasusnya tersebut. Hal tersebut agar publik dapat mengawal kasusnya tersebut,'' kata Amin.