REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Executive Managing Director Maspion Group, Alim Satria, mengurai, Boedi adalah pribadi sangat baik. "Boedi merupakan sosok yang humoris. Saya ikut berduka cita mendengar kabar meninggalnya Boedi," katanya.
Semasa hidup, lanjut dia, Boedi adalah pria yang gemar mengoleksi mobil kuno. "Kalau ingat dia memburu mobil incarannya, dia bisa dibilang kolektor gila, berapapun harga mobil incarannya dia beli," katanya.
Sebelumnya, Boedi yang dilahirkan di Surabaya pada tahun 1937 tersebut, meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Premier Surabaya, Senin (8/8) malam.
Boedi Sampoerna merupakan cucu laki-laki tertua pendiri perusahaan rokok terbesar PT HM Sampoerna, Liem Seeng Tee yang pernah menjabat sebagai komisaris utama PT HM Sampoerna selama beberapa tahun sebelum sebagian besar sahamnya dijual ke Philip Morris.
Sementara itu, nama Boedi Sampoerna pernah mencuat saat merebaknya kasus Bank Century pada awal tahun 2010. Ia bahkan pernah menyerahkan setumpuk salinan dokumen kepada tim panitia khusus angket Bank Century, yang memposisikan dirinya korban penipuan dalam skandal bank tersebut.
Menurut Kuasa Hukum Boedi Sampoerna, Eman Achmad, kliennya hanyalah nasabah yang menginginkan haknya dikembalikan. Bahkan ia mengaku sampai saat ini masih ada uang milik Boedi Sampoerna yang belum dicairkan.
"Pak Boedi hanyalah nasabah Bank Century yang menginginkan hak-haknya sebagai nasabah dipenuhi," kata Eman yang ditemui di sela kedatangannya di rumah duka.