REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya berbicara seputar penangkapan Muhammad Nazaruddin. Presiden meminta perkara hukum yang terkait dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu dapat segera diungkap setelah kepulangannya ke Indonesia.
"Saya berharap setelah kembali ke tanah air segala sesuatunya kembali menjadi terang," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai buka puasa bersama di Mabes TNI Cilangkap, Senin (8/8).
Perkaranya dengan KPK, lanjut SBY, harus diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. Penegakan hukum dapat dijalankan secara transparan dan objektif. "Kita ingin tahu apa yang terjadi atas kejahatan yang terkait Nazaruddin ini," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap Nazaruddin bisa membuka siapa saja yang terlibat dalam kasus yang melibatkannya itu. "Dari manapun, partai manapun demi tegaknya keadilan," katanya menegaskan.
Sementara, lanjut SBY, kalau Nazaruddin mempunyai informasi terkait kader Partai Demokrat yang bermasalah bisa dijelaskan ke Dewan Partai Demokrat. Supaya segala sesuatunya menjadi terang.
"Kalau ada kader yang tidak benar akan diberikan sanksi. Sehingga apa yang dikatakan di media massa atau di warung kopi yang sering kesana kemari semua bisa diungkap," terangnya.
Presiden juga mengaku telah meminta Kapolri untuk melindungi Nazaruddin. Mengingat banyak sekali orang yang tidak nyaman dengan tertangkapnya yang bersangkutan (Nazaruddin). "Sekarang biarkan penegakan hukum menegakan hukum secara adil seadil-adilnya," lanjut dia.
Penangkapan ini, menurut SBY tidak terlepas dari Kerjasam Polisi bersama KPK dengan satu operasi khusus.