REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kecelakaan maut menimpa helikopter milik PT Nyaman Air yang disewa PT Nusa Halmahera Mineral (PT NHM), Rabu (3/8). Pesawat tersebut jatuh di sekitar Gunung Dua Sudara atau sekitar Kelurahan Danowudu, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung (45 kilometer sebelah Timur Kota Manado) Sulawesi Utara.
Seluruh penumpang, termasuk dua kru helikopter milik PT Nyaman Air meninggal dunia.
Para korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WITA oleh tim SAR bersama warga Kelurahan Danowudu. Kondisi hekikopter saat pertama kali ditemukan sudah hancur.
Helikopter Bell 412 buatan Kanada itu diketahui berangkat dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, sekitar pukul 14.26 WITA, pada Rabu petang menuju Gosowong, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, sebagai lokasi pertambangan.
Namun, sekitar pukul 14.29 WITA atau baru beberapa menit dari Bandara Sam Ratulangi, helikopter putus kontak dengan Bandara pada koordinat 01,08,48 Lintang Utara- 127-42,00 Bujur Timur atau sekitar Gunung Dua Sudara, Kota Bitung.
Jumlah penumpang saat itu 10 orang, termasuk dua kru helikopter. Dari sepuluh korban yang ditemukan tewas itu, empat di antaranya adalah warga negara asing yaitu dari Australia. Mereka adalah B Tomlison, Adrian Arid, Dion Remit, dan R Rooldt. Sementara penumpang warga Negara Indonesia, yakni Zainudin Ahmad, Roy Nawawi, Dian Rudiyansya , Wilson Yushua serta dua Kru helikopter, Kapten Eddy Purwono dan E Humady.
Kepala Bidang Humas Polda Sulut, AKBP Benny Bella di Manado mengatakan saat ini, pihaknya bekerjasama dengan Tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.