REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Golkar yang mulai menjaring nama-nama untuk dimajukan sebagai calon Presiden di Pemilu 2014 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Hanya saja, peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia, Burhanudin Muhtadi menilai upaya pemunculan nama-nama sebagai upaya konsolidasi yang akan mengerucut pada satu nama, Aburizal Bakrie.
Setidaknya ada lima tokoh senior Partai Golkar yang akan dimunculkan untuk Capres nanti. Mereka adalah Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Fadel Muhammad dan Agung Laksono. Dari nama-nama tersebut, Muhtadi masih melihat Ical sebagai tokoh terkuat.
"Tapi selama dia (Ical) tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah perusahaannya, dia akan terus tersandera hingga 2014 nanti," ujar Muhtadi saat dihubungi, Selasa (2/8). Masalah yang dimaksud terutama Lumpur Lapindo dan penggelapan pajak perusahaan batu bara yang dimiliki Ical.
Pemunculan lima nama tersebut dinilai Muhtadi sebagai upaya Golkar untuk mengetes selera pasar. Dengan basis pendukung berbeda yang dimiliki tiap nama, pengerucutan akan dilakukan Golkar kepada Ical untuk dimajukan sebagai Capres 2014.
Dibanding Ical, masa keemasan Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung dirasa Muhtadi sudah berlalu. Sementara nama yang tersisa dinilai belum mampu menjaring dukungan suara yang cukup di seluruh wilayah Indonesia.
Kendala lain yang dimiliki Ical adalah faktor darah. Sebagai tokoh yang besar di luar Jawa, Ical harus mampu menjaring suara terbesar yang berada di Pulau Jawa. Untuk itu, Ical harus memiliki strategi public relation yang tepat dalam mengambil simpati pemilih di Pulau Jawa.