Kamis 28 Jul 2011 17:42 WIB

Usai Tangkap Sesmenpora, Ade Rahardja Diancam Nazaruddin

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Didi Purwadi
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin
Foto: Antara
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Deputi Penindakan KPK, Ade Rahardja mengaku mendapat ancaman teror dari Muhammad Nazaruddin beberapa hari setelah penangkapan Sesmenpora, Wafid Muharram. Namun, Ade tidak pernah menggubris ancaman tersebut.

Ade menceritakan satu hari setelah penangkapan Wafid Muharram atau pada 22 April 2011, ia memerintahkan KPK untuk menggeledah kantor Permai Group milik Nazaruddin di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Pada saat itu, Nazaruddin menghubunginya melalui telepon hingga sembilan kali panggilan.

"Tapi, saya tidak angkat panggilan telepon itu," kata Ade kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (28/7).

Ade menduga Nazaruddin menghubunginya supaya ia mau menghentikan penyelidikan kasus itu. Namun, ia tetap memerintahkan penyidik KPK untuk terus melakukan penggeledahan dan penyelidikan.

Dua hari kemudian atau tepatnya pada 24 April 2011, Nazaruddin mengirim pesan singkat atau SMS ke nomor telepon genggam Ade. Adapun bunyi SMS nya yaitu: "Pak saya tahu kasus SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) Pertamina," begitu bunyi SMS Nazaruddin seperti yang diceritakan Ade.

Ade menjelaskan, mungkin yang dimaksud Nazaruddin adalah soal kasus korupsi pengadaan minyak zatapi oleh Pertamina. Namun, ade mengaku tidak mengetahui masalah kasus SP3 Pertamina itu. Karena, kasus tersebut tidak ditangani oleh KPK.

Enam hari kemudian atau pada 30 April 2011, Nazaruddin kembali mengirim ancaman pada Ade melalui SMS. Adapun bunyi SMS itu adalah:"Pak mau saya antar kemana CD (Compac Disk) percakapan antara bapak dengan Ari Muladi, biar hancur kita semua."

SMS tidak berhenti sampai di situ. Pada hari yang sama, Nazaruddin kembali mengirim SMS yang berbunyi: "Saya mau ketemu, kapan bisa pak.?"

Ade mengatakan, hingga saat ini ia tidak pernah membalas semua SMS Nazaruddin yang bernada ancaman tersebut. Ia mengaku tidak takut menghadapi SMS ancaman itu karena merasa tidak pernah melakukan tuduhan seperti yang disampaikan Nazaruddin tersebut.

Ade disebut-sebut oleh Nazaruddin sebagai orang dalam KPK yang merekayasa kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games. Nazaruddin menyebut beberapa kali bertemu dengan Ade untuk membahas rekayasa sejumlah kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement