REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, mengatakan, pemerintah usulkan tambahan dana pendidikan sebesar Rp11,7 triliun dlam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN P) 2011. "Persisnya Rp11,762 triliun, jangan dikurangi," katanya seusai rapat BOS di Kantor Wapres, Kamis (28/7).
Menurut dia, tambahan dana itu akan digunakan untuk mencapai sasaran Rencana Pembangunan Jangkan Menengah Nasional (RPJMN) seperti tambahan beasiswa untuk masyarakat miskin.
"Beasiswa ya, saat ini terdapat 1,08 juta siswa. 2,5 persen yang putus sekolah dan 3,3 juta lulusan sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama yang tidak bisa melanjutkan ini. Oleh karena itu yang kebanyakan persoalan ekonomi kita kasih beasiswa. beasiswa 2,5 juta SD tambahannya 627 milyar," katanya.
Selain itu, juga percepatan didaerah tertinggal, terutama di Kawasan Timur Indonesia. Menurut dia, banyak daerah di Kawasan Timur Indonesia yang pendidikannya jauh tertinggal. Percepatan pendidikan ditujukan oeningkatna kualitas murid dan juga guru.
Menurut dia, banyak kawasan daerah tertinggal yang merupakan kantong kemiskinan dan pemerintahnya memiliki anggaran ang terbatas. Hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat. "Misalnya Nusa Tenggara Timur, kalau dilihat tertinggal hingga 15 tahun," katanya.
Menurut dia, percepatan pendidikan di Kawasan Timur Indonesai dibutuhkan untuk mengurangi ketimpangan dan menyongsong perekonomian Indonesia yang semakin tumbuh dan berkembang. Perekonomian yang tumbuh dan berkembang juga membutuhkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Untuk itu, perlu tindakan percepatan pendidikan. "Tidak ada cara lain kecuali percepatan," katanya.