REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penghematan konsumsi energi tidak berlaku pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus mendatang. Padahal sebelumnya pemerintah telah bertekad untuk menghemat konsumsi energi hingga 10 persen tiap bulannya.
Menurut Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh pengecualikan akan dilakukan pada 17 Agustus mendatang. "Presiden pun sampaikan memang ada perbedaan, masa 17-an ada kebutuhan sendiri," ujarnya usai rapat Komite Pendidikan di Kantor Wakil Presiden, Kamis, (28/7).
Nuh menilai perlakukan khusus buat hari kemerdekaan merupakan hal yang wajar. Contoh seperti perayaan Ulang Tahun, tingkat konsumsinya pasti meningkat.
"Kalau sehari-hari jajan Rp 10 ribu, kalau ulang tahun 20 ribu lah. Jadi jangan terus semangat ngirit, (lampu) dipateni kabeh (dimatikan semua)," ucapnya.
Nuh menjelaskan Kemendiknas menerapkan tiga langkah untuk menghemat energi. Pertama, mengoptimalkan pemantauan lewat meteran listrik. Kedua, mengubah perilaku pegawainya.
Sementara yang ketiga yakni dengan pemberian sanksi dan imbalan. "Nanti di upacara 17-an diumumkan, juara penghematan listrik sektor A, yang paling jelek sektor X," katanya.