REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar melakukan inspeksi mendadak ke Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, Kamis siang, terkait aksi penolakan terbang oleh sejumlah pilot PT Garuda Indonesia Tbk. Dalam inspeksi mendadak itu, Menteri Mustafa didampingi Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mendatangi Terminal 2 yang menjadi basis penerbangan Garuda.
Menteri mendatangi titik-titik layanan seperti check-in dan ruang tunggu penumpang. Menteri juga sempat berbincang dengan petugas "chek in" untuk memastikan bahwa arus penumpang yang menggunakan jasa penerbangan Garuda tetap tinggi.
Robby Zidni petugas check in menuturkan kepada Menteri BUMN bahwa penumpang yang melapor untuk pemberangkatan ke sejumlah rute penerbangan berlangsung normal. "Tidak ada penumpukan penumpang saat melapor untuk pemberangkaan," kata Robby.
Usai meninjau lokasi check in, Menteri mendatangi ruang tunggu F3 yang saat itu digunakan untuk penerbangan rute Jakarta-Batam. Saat itu Menteri mendapati penerbangan GA 152 Jakarta-Batam mengalami keterlambatan.
Sedianya pesawat tersebut akan diberangkatkan pukul 09:25 WIB namun mengalami penundaan sebayak 2 kali. Namun hingga pukul 11:30 WIB belum juga diberangkatkan. Penundaan penerbangan GA 152 tersebut merupakan dampak dari aksi mogok pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) sejak Kamis dini hari ini.
Menteri sempat berbincang dengan Pilot Hendry Chariun yang akan menerbangkan pesawat tujuan Batam tersebut. Menurut Hendry terjadi keterlambatan penerbangan karena ketiadaan awak kabin."Kami sedang menunggu "cabin crew". Terjadi kekurangan awak kabin karena adanya rotasi penerbangan," ujar Hendry.
Saat Menteri mendesak alasan Hendry tidak melakukan aksi mogok seperti yang diakukan pilot lainnya, ia menuturkan bahwa dalam menjalankan tugas harus profesional. "Saya mengikuti kebijakan Garuda saja. Apapun itu saya terima," kata Hendry.
Usai melakukan peninjauan fasilitas penerbangan Garuda, Menteri Mustafa Abubakar melakukan konferensi pers. "Secara keseluruhan tidak ada penumpukan penumpang, tidak ada kepanikan penumpang yang akan bepergian dengan penerbangan Garuda. Aksi mogok pilot dampaknya dapat diatasi dengan memanfaatkan pilot yang ada," kata Mustafa.
Menteri mengakui telah terjadi keterlambatan sebagian penerbangan terutama rute menuju Jakarta. "Ada delay, tapi kita tidak harus mentolerir itu. Saya sudah menginstruksikan kepada manajemen Garuda agar segera mengatasi setiap kendala yang akan dihadapi," tegas Menteri.