REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menelusuri dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum pada kasus proyek pembangunan stadion Hambalang di Bogor. KPK akam mulai melakukan penelusuran itu dengan mencari keterangan dan informasi dugaan keterlibatan Anas tersebut.
"Kami sudah melangkah mengumpulkan informasi," ujar Ketua KPK, Busryo Muqoddas kantornya, Jakarta, Selasa (26/7).
Busyro mengatakan, pihaknya pun segera akan menjalin kerja sama dengan pihak Kejaksaan maupun Kepolisian untuk mengusut kasus ini. Menurut dia, tidak jadi masalah juga jika pada akhirnya, KPK yang diserahi untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Tidak ada masalah, misalnya berdua, atau nanti dengan Polri juga bagus," kata dia.
Kasus dugaan korupsi proyek Hambalang mencuat setelah mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengatakan bahwa PT Adhi Karya yang merupakan kontraktor proyek Hambalang, menyetor uang untuk kongres Partai Demokrat pada 2010 lalu.
Padahal, menurut Nazaruddin, proyek pembangunan stadion tersebut diketahui menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1,52 triliun. Kemudian, Nazaruddin menyebutkan bahwa dana Rp 50 miliar yang digelontorkan saat kongres Demokrat pada Januari 2010 berasal dari proyek Hambalang.
Selain itu, mantan politikus Partai Demokrat ini juga mengatakan bahwa uang dari proyek Hambalang juga mengalir ke kantong Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan sejumlah politikus partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.