Sabtu 23 Jul 2011 13:46 WIB

Yudhoyono: Jangan Panik Hadapi Nazaruddin

Rep: C13/ Red: Didi Purwadi
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kasus serangan Muhammad Nazaruddin kepada Partai Demokrat (PD) hendaknya dihadapi dengan kepala dingin dan jangan emosional. Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono, (SBY) mengatakan isu Nazaruddin sengaja terus dihidupkan pihak tertentu.

Karena itu, ia meminta kader tetap tenang dan berpikir jernih, serta tidak terprovokasi ulah Nazaruddin itu. "Jika merasa benar, datanglah baik-baik untuk diselesaikan dengan benar. Jelaskan ke penegak hukum, jangan bikin bingung," ujar SBY di depan ribuan kader PD saat pembukaan Rakornas di Sentul, Bogor, Sabtu (23/7).

SBY menantang Nazaruddin untuk membongkar borok PD jika merasa tahu banyak hal menyimpang dalam partai. SBY memintanya menyampaikan hal itu ke Dewan Kehormatan PD. Atau jika tidak yakin, Nazaruddin bisa menyampaikannya ke KPK. "Ini negara hukum, hadapi dan penuhi proses hukum. Jika tak bersalah, bebas. Bersalah tentu harus dihukum. Itulah rule of law, supremasi hukum. Bukan desas-desus, bikin bingung banjir pemberitaan," terang SBY.

SBY mengingatkan, kader PD hendaknya memegang teguh asas praduga tak bersalah. Kalau merasa Nazaruddin tak salah dan tak mau pulang, dampaknya bisa menimbulkan kebingungan, kecurigaan, kesimpulan dini yang belum tentu benar, serta penghakiman. "Saya tak tahu di mana dia, dengan siapa saja bekerja dan melancarkan strategi politiknya apa. Tapi pulanglah," tegas SBY. "Saya sangat mencintai partai ini, sebagaimana cinta saya kepada rakyat.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement