REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, memunculkan isu baru. Ia menduga Muhammad Nazaruddin bersembunyi di kawasan Amerika Selatan.
Dugaan itu dilontarkan Amir didasarkan pada banyaknya buron kelas berat yang bersembunyi di sana. "Bisa jadi dia di negara-negara Amerika Latin. Di sana berkumpul penjahat perang dan kemanusiaan, bandar narkoba, dan penjahat besar lain bisa aman menghindar dari kejaran hukum," ujar Amir di arena Kongres PD di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (23/7).
Meski begitu, Amir yakin cepat atau lambat polisi dengan bantuan interpol bisa segera menangkap Nazaruddin. Sehingga mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut bisa dihadirkan untuk menjalani pemeriksaan di KPK dalam kasus korupsi di beberapa kementerian. "Kemunculannya di televisi tak bisa dipertanggung-jawabkan. Sebenarnya yang rugi dia sendiri, bukan partai jika terus bersembunyi," kata mantan sekjen PD itu.
Sebelumnya, Nazaruddin muncul lewat rekaman video dengan teknologi Skype dalam wawancara dengan Metro TV. Nazaruddin tampil mengenakan kemeja putih dengan topi semacam topi pandan. "Saya tidak sedang halusinasi. Alhamdulillah, saya sehat. Saya berada dengan anak dan istri," katanya dalam wawancara yang disiarkan oleh Metro TV pada Jumat (22/7) pukul 21.00.
Pada wawancara itu, Nazaruddin memaparkan bukti-bukti berupa surat bertandatangan dan cap jempol di atas meterai. Selain itu ia juga menunjukkan bukti yang dipunyainya berupa flashdisk. Ia kemudian memaparkan tentang kronologi masalah yang membelitnya.