Jumat 15 Jul 2011 20:54 WIB

Pemkab Kutai Timur Usir 100 KK Transmigran

Transmigran, ilustrasi
Transmigran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KUTAI--Sekitar 100 keluarga transmigran asal Jawa yang mengungsi di Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Jumat, telah diusir keluar dari wilayah oleh pihak pemerintah kabupaten setempat.

"Pemkab Kutai Timur telah mengusir 100 keluarga transmigran asal Jawa termasuk 15 keluarga dari Boyolali, karena status kependudukannya telah dicabut," kata Marsinu, ketua rombongan transmigran Boyolali, saat dihubungi dari Boyolali, Jumat.

Menurut dia, pengusiran transmigran tersebut setelah rapat koordinasi membahas transmigran telantar antara pemerintah daerah pengirim dengan Muspida Kutai Timur, Kaltim, belum mendapatkan kesepakatan atau buntu.

"Kami bersama rombongan transmigran daerah lain, yakni asal Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Grobogan dan Semarang, totalnya sekitar 200 jiwa, melakukan perjalanan menuju ke Samarinda, Jumat, sekitar pukul 17.40 waktu setempat," kata Marsinu.

Menurut dia, semula para transmigran mengungsi di Kantor Camat Kaliorang Kutai Timur, tetapi mereka kemudian pindah ke Samarinda mencari keselamatan.

Pada rapat koordinasi gabungan tersebut, kata dia, sudah diperoleh informasi bahwa ada kebijakan yang tak beres. Yakni ketua kelompok transmigran dari daerah asal harus mengikuti serangkaian wawancara dengan Muspida Kutai Timur.

Para transmigran menginginkan relokasi dari daerah Kutai Timur ke kabupaten lain di wilayah Kaltim. Jika tidak dapat merelokasi, pemkab setempat diminta memulangkannya.

Namun, kata dia, permintaan para transmigran tersebut telah ditolak, dan mereka diminta kembali ke lokasi lama di Kaliorang.

Para transmigran setelah kembali ke tempat pengungsian di Kantor Camat Kaliorang, Jumat ini, diminta berkemas meninggalkan Kaliorang. Muspida setempat juga menyatakan mencabut status kependudukan transmigran sekitar setengah tahun menetap di Kutai Timur.

"Kami mengadukan hal ini ke anggota DPRD Boyolali, Setiyono yang sejak awal mengawal masalah transmigran telantar di Kaltim," katanya.

Menurut Setiyono, pihaknya langsung mencarikan solusi kepada transmigran asal Boyolali, karena mereka diusir oleh pemkab setempat. "Kami menghubungi ketua rombongan transmigran, Marsinu," katanya.

Sementara Ketua DPRD Boyolali Slamet Paryanto mengatakan, pihaknya belum terburu-buru memulangkan para transmigran tersebut, karena masih menunggu keterangan resmi hasil rakor dari Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Boyolali. "Kami masih menunggu hasil rakor antara Disnakertransos Boyolali bersama Pemkab Kutai Timur di Kaltim," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement