REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staff Angkatan Darat, Jenderal TNI George Toisutta, menyerahkan jabatannya kepada Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. Penyerahan Jabatan dilangsungkan dalam upacara di Markas Besar (Mabes) Angkatan Darat (AD), Kamis (7/6) mulai pukul 9.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
George dan Edhie berdiri dihadapan Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono. George kemudian menandatangani nota penyerahan jabatan yang kemudian ditandatangani penerima jabatan, Letjen Pramono Edhie. Nota tersebut kemudian disahkan Panglima TNI.
"Ini adalah bagian dari proses organisasi dan kesinambungan kepemimpinan di dalam tubuh AD," jelas Panglima saat memberikan amanat sebagai inspektur upacara. tujuannya adalah memperbaharui kinerja organisasi AD dalam bertugas.
Panglima berpesan agar seluruh anggota TNI terus menjaga disiplin sebagai prajurit. "Harus menjadi suri tauladan bagi rakyat indonesia," paparnya. AD yang dikenal dekat dengan rakyat harus memantau apa yang dilakukan rakyat. Gerak-gerik mereka tidak boleh luput dari pantauan.
Jenderal George Toisutta menjadi KSAD sejak November 2009 menggantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo. Selama 35 tahun dia mengabdi (1976-2011) kepada AD. George menamatkan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1976.
Ayah tiga anak ini menjadi perwira tinggi saat menjadi Kepala Staff Divisi Infanteri-2 Kostrad 2002 lalu. Dia juga pernah menjadi Kepaka Staff Kodam Jaya dan Panglima Komando Operasi di Aceh.
Karirnya sebagai Mayor Jenderal diawali sebagai Panglima Divisi Infanteri I Kostrad 2004. Setahun kemudian dia menjadi Pangdam Trikora. Pada 2006 dia menjadi Pangdam Siliwangi. Kemudian pangkatnya dinaikkan menjadi bintang tiga dengan jabatan Pangkostrad. Terakhir dia menjadi KSAD.
Sementara itu, Pramono Edhie Wibowo sangat aktif di baret merah atau pasukan elit AD. Setamat dari Akabri 1980, dia langsung menjadi Komandan Peleton-4 Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang kini dikenal sebagai Kopassus. Dia juga pernah menjadi Komando grup I Parako 1997 dan komando grup V anti satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) pada 1998.
Karir bintang satunya dihabiskan sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus 2005 hingga dua tahun kedepan. Pada 2008 dia menjabat sebagai orang nomor wahid di seluruh jajaran baret merah yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Karirnya mencuat ketika saudara kandung Ibu Negara, Ani Yudhoyono, ini menjadi Pangkostrad. Kini dia mengemban jabatan sebagai orang tertinggi di angkatan darat.