REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dalam pernyataannya di depan wartawan, Angelina Sondakh mengakui adanya pertemuan di Kemenpora. Tetapi, ia membantah bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan pembagian sejumlah dana dari pembangunan wisma atlet di Palembang.
“Pertemuan itu cuma silaturahmi. Jadi, pada waktu itu kewajiban kami legislatif dari Partai Demokrat (PD) untuk bertemu dengan eksekutif dari PD,” katanya.
Menurutnya, pertemuan itu dilakukan oleh setiap kader dari PD. Biasanya, para kader memang ditugaskan untuk membangun komunikasi dengan eksekutif yang berasal dari partai yang sama.
Angie, sapaan akrab Angelina Sondakh, pun membantah semua tuduhan, tudingan, dan fitnah Muhammad Nazaruddin yang menyatakan dirinya terlibat dalam kasus dugaan suap Sesmenpora. “Saya menghormati Nazaruddin. Tapi, semua yang dikatakannya itu tidak benar,” katanya.
Kalau Nazaruddin memiliki bukti mengenai keterkaitan dirinya, Angie menyarankan agar segera melaporkan saja ke KPK. Sebaiknya juga, lanjut dia, Nazaruddin pulang supaya tidak terus-terusan menimbulkan fitnah dan menyelesaikan persoalan ini secara hukum.
“Nazaruddin harus membuktikan dan mempertanggung-jawabkan apa yang dikatakannya supaya tidak menimbulkan fitnah,” katanya. Ditanyai apakah akan menuntut Nazaruddin ke ranah hukum, Angie menyatakan hal tersebut belum perlu.