Jumat 17 Jun 2011 16:26 WIB

SBY: Kami di Indonesia Sangat Memahami Perasaan Kalian

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi salam usai memberikan pidato di Institut Pascasarjana Nasional untuk Penelitian Kebijakan (GRIPS) di Tokyo, Jumat (17/6).
Foto: Antara/Reuters/Issei Kato
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi salam usai memberikan pidato di Institut Pascasarjana Nasional untuk Penelitian Kebijakan (GRIPS) di Tokyo, Jumat (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono diterima Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko, di Gosho, kediaman resmi Kaisar, Jumat (17/6). SBY beberapa jam sebelumnya mengunjungi lembaga riset National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS).

Dalam ceramahnya pada presidential lecture di GRIPS, SBY bercerita tentang kesannya terhadap Negeri Matahari Terbit tersebut.

''Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang spesial. Jepang selama berdekade telah menjadi teman terpecaya dalam pembangunan dan diplomasi Indonesia. Hubungan kita tidak hanya soal ekonomi dan diplomatik, tetapi juga budaya, sosial dan edukasi,'' kata Yudhoyono seperti dilaporkan wartawan Republika, Nasihin Masha, dari Tokyo. ''Inilah mengapa saya sekarang berada di Jepang. Saya telah empat kali mengunjungi Jepang selama masa kepresidenan saya.''

Tapi, tandas SBY, kunjungannya kali ini berbeda. Kehadirannya kali ini untuk menghibur sekaligus mendukung bangsa Jepang untuk bangkit dari keterpurukan usai mengalami gempa tsunami pada beberapa bulan lalu.

''Saya datang dengan tulus untuk memberikan dukungan dan solidaritas masyarakat Indonesia kepada penduduk Jepang yang sedang mengalami hari-hari gelap pasca-tsunami,'' katanya. ''Kami di Indonesia sangat memahami perasaan kalian. Karena, kami pernah merasakan bencana terburuk pada 2004 ketika gempa dan tsunami menerjang Aceh dan Nias.''

SBY mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mencegah bencana. ''Kesedihan memang terkadang menghampiri kita. Rasa duka, sedih dan bahkan putus asa akan membebanimu. Memberi waktu bagi Anda untuk menangis,'' kata SBY. ''Tapi, kalian akhirnya akan mendapati bahwa dunia berdoa untuk kalian.Kalian akan mendapati bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari gempa dan raksasa tsunami. Yaitu, kekuatan dari semangat kemanusiaan.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement