Selasa 14 Jun 2011 17:19 WIB

JK Bilang, Pancasila Jangan Dijadikan Mantra

Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Pancasila bukanlah segala-galanya dalam menyelesaikan persoalan bangsa. "Jangan menganggap Pancasila mantra, semua orang menganggap Pancasila segala-galanya, dianggap semua beres dengan Pancasila. tetapi falsafah Pancasila bukan segala-galanya," kata Jusuf Kalla di Forum Diskusi MKGR di Jakarta, Selasa (14/6).

Menurut dia, Pancasila merupakan falsafah hidup yang dipegang oleh bangsa Indonesia, namun bukan berarti semua masalah dikaitkan dengan Pancasila. Seolah-olah kesalahan bangsa ini dikarenakan Pancasila. Ia mengatakan, Pancasila telah menjadi mantra pada Orde Baru, yang kemudian justru menjadi justifikasi bagi negara untuk melakukan tindakan otoriter.

Pancasila, menurut dia, telah menjadi falsafah dalam bernegara yang hidup dalam masyarakat tanpa perlu diatur rinci. "Dia bisa hafal, tapi falsafahnya tidak mendarah daging, ya sama saja," katanya, menegaskan.

Ia menambahkan, saat ini justru yang diperlukan teladan dari elite dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila tersebut. Menurut dia, selama ini yang menjadi masalah utama dalam mengamalkan Pancasila terutama terkait dengan keadilan. "Ketuhanan yang Maha Esa saya pikir kita luar biasa, kemanusiaan kadang-kadang ada, tapi yang tidak jalan hukum, ketidak adilan, paling lemah dari kita itu," paparnya.

Ia menambahkan, karena ketidak adilan membuat Indonesia terus terperosok dalam hiruk pikuk politik, bahkan konflik. Ia mencatat 14 konflik sejak Indonesia merdeka, 10 di antaranya karena masalah ketidakadilan, sisanya terkait ideologi.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Yudi Latief, dalam diskusi tersebut, mengatakan ketika Pancasila menjadi mitos justru mudah dipergunakan negara untuk bertindak otoriter. "Sekarang ini seharusnya bagaimana menjadikan Pancasila sebagai ilmu untuk dipelajari dan diamalkan," katanya menandaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement