Senin 13 Jun 2011 11:47 WIB

SBY tak Etis Bicara Soal Capres 2014 Saat ini

Inisiator Hak Angket Mafia Pajak Bambang Soesatyo
Inisiator Hak Angket Mafia Pajak Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai, Presiden seyogianya tak mengangkat dan meramaikan isu di seputar Capres 2014. "Beliau mestinya menunjukkan kepedulian pada persoalan-persoalan terkini yang sangat membelenggu rakyat, seperti menyangkut masalah ekonomi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," ujar dia, Senin.

Karena itu, ia sekali lagi menganggap tidak pada tempatnya atau tak sesuai momentum Presiden RI mengangkat isu calon Presiden (Capres) 2014,karena hal tersebut masih cukup jauh. "Kami lebih menyukai dan amat mengharapkan, selain peduli serta gandrung membicarakan masalah-masalah ekonomi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, juga mengajak rakyat merespons masalah pendidikan yang kini sedang menjadi keprihatinan puluhan juta keluarga Indonesia," katanya.

Artinya, lanjutnya, biarkan saja isu Capres 2014 itu menjadi konsumsi dan bahan diskusi internal partai politik, LSM atau para pemerhati. "Presiden semestinya tak perlu mendorong isu ini ke ruang publik," tandasnya.

Dengan mengangkat isu Capores 2014, menurutnya, publik terdorong untuk membuat kesimpulan atau persepsi negatif tentang Pemerintah. "Akan muncul kesan di benak publik bahwa Presiden tidak fokus memikirkan aneka persoalan yang sedang dihadapi rakyat," katanya.

Sebab, demikian Bambang Soesatyo, Presiden terbukti lebih memikirkan Capres dan posisi keluarga pada Pilpres 2014, yang pelaksanaannya masih harus ditunggu selama sekitar tiga tahun lagi. "Kan agak bagaimana yah, urusan keluarga dibawa ke wacana publik dalam suatu forum yang terhormat, di hadapan para calon pemimpin," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang isteri dan anak-anaknya tak akan 'nyapres di 2014, keluar saat berbicara di depan para pemimpin muda Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement