REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA- Penembakan terhadap polisi kembali terjadi. Kali ini terjadi di Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (1/6) pagi. Polri menduga pelaku penembakan terkait dengan kelompok teror seperti halnya yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
"Kita belum tahu termasuk kelompok teror yang mana. Tapi yang jelas, mereka menggunakan senjata laras panjang," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/6).
Anton menjelaskan polisi yang menjadi korban, Aipda Sugiantoro, tengah bertugas dan tiba-tiba melihat ada sebuah mobil kijang innova terparkir di depan toko. Saat didekati, tiba-tiba dari dalam mobil, ada tembakan beruntun dari senjata laras panjang. Pelaku penembakan memang satu orang, namun dalam mobil tersebut diduga ada sekitar lima orang.
Kamudian terjadi baku tembak antara orang di dalam mobil dengan Aipda Sugiantoro. "Anggota kita (Aipda Sugiantoro), kena tembak di kepala menembus mata, sehingga tidka bisa diselamatkan," ujarnya.
Saat ini polisi masih memburu para pelaku penembakan tersbeut. Polisi juga masih menyelidiki identitas lima orang pelaku itu. Sedangkan anak peluru yang ditembakan, tengah ditangani Puslabfor. "tunggu saja hasil analisis Tim Puslabfor," imbuhnya.
Selain itu, para pelaku diduga akan melakukan perampokan. Maka itu, saat didekati polisi, orang di dalam mobil langsung melakukan penembakan. Mobil yang digunakan pelaku, lanjutnya, belum sempat dilacak pihak kepolisian.
Polisi menggali keterangan dari saksi yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). "Ada saksi yang samar-samar melihat pelaku. Mudah-mudahan dari saksi kita dapat petunjuk," tegasnya.
Untuk meminimalisasi peredaran senjata api, pihak kepolisian akan melakukan razia senjata api di berbagai tempat. Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat melaporkan kepada polisi jika melihat ada anggota masyarakat yang memiliki senjata api tanpa izin. "Razia terutama di wilayah-wilayah yang berkaitan dengan kejahatan dan kekerasan," pungkasnya.