Rabu 01 Jun 2011 17:38 WIB

Akbar: Acuan Kebijakan Golkar bukan Presiden

Rep: C19/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Suara Partai Golkar hancur karena faktor internal. Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tandjung, menyatakan, kehancuran Golkar karena kebijakan yang dibuat menterinya yang duduk di kabinet.

Karena itu, ia meminta kader yang mendapat posisi sebagai menteri untuk tak takut bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah. “Jika dinilai ada yang perlu diperbaiki, kader tersebut tak perlu ragu menyampaikan sikapnya,” kata Akbar di gedung DPR, Rabu (1/6).

Akbar menyebut, acuan kebijakan partainya bukan presiden. Melainkan, keberpihakan dari perspektif kepentingan rakyat. Karena itu, ia menghimbau kader Golkar agar tak ragu berbeda dengan pemerintah jika kebijakan itu ditujukan demi masyarakat. “Berbeda dalam negara demokrasi saya kira normal saja.”

Akbar menyatakan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik terus turun. Itu menandakan masyarakat mulai ragu dengan partai yang dinilai tak mampu menampung aspirasi mereka. Itu menjadi peringatan seluruh partai politik, khususnya Golkar.

Padahal, kata dia, sejatinya keberadaan partai itu bertujuan menampung aspirasi rakyat. “Tapi, kita sendiri yang membuat masyarakat tak percaya terhadap partai,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement