Selasa 31 May 2011 15:11 WIB

SBY Sindir Tayangan TV Nasional

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Didi Purwadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan saat pembukaan KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan saat pembukaan KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik tayangan TV nasional yang beraroma kekerasan dan bernada cacian. Pasalnya, tayangan tersebut tidak mencerminkan budaya bangsa.

SBY menuturkan kisah perjalanannya ke sejumlah negara Asia khususnya Asia Tenggara. Menurutnya, banyak WNI itu yang merasa malu dengan tayangan TV Nasional, bukan televisi Asing.

Kenapa demikian? Karena banyak tayangan itu yang penuh dengan kekerasan teriakan, caci maki serta perilaku kasar lain. Padahal, hal tersebut tidak mencerminkan sikap bangsa Indonesia.

"Dikiranya bangsa kita seperi itu. Padahal, kenyataanya kan tidak. Ini karena tampil lalu dilihat oleh bangsa-bangsa lain seluruh rakyat kita seperi itu. Di seluruh Indonesia terjadi kekerasan hampir setiap hari," keluh SBY saat membuka puncak peringatan bulan bhakti gotong royong masyarakat ke-VIII dan hari kesatuan gerak PKK ke-39 tingkat nasional 2011, di Pontianak Selasa (31/5).

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu lalu menyitir sebuah peribahasa. "Bahasa itu menunjukan bangsa, betul?," tanyanya kepada seluruh peserta.

Mereka yang hadir pun serentak menjawab betul mengamini pertanyaan SBY. Dalam kesempatan itu, SBY juga mengkritik praktik kebebasan yang terlalu berlebihan. Mendewakan kebebasan tanpa memperhatikan kearifan lokal etika dan tata krama hanya merusak jati diri bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement