Senin 30 May 2011 15:04 WIB

Ulil Abshar: Isu SMS Bukti Politik Kotor

Rep: C13/ Red: Didi Purwadi
Ulil Abshar Abdalla
Foto: Republika
Ulil Abshar Abdalla

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dunia perpolitikan di Indonesia semakin kotor. Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat (PD), Ulil Abshar Abdalla, menyatakan situasi politik kepartaian berkembang ke arah tak sehat. Isu fitnah pesan singkat (SMS) yang menyudutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang Ketua Dewan Pembina PD itu menjadi salah satu indikasinya.

Menurut dia, praktik politik semakin jauh dari nilai-nilai etis. Hal itu dinilainya menimbulkan sikap sinisme dan skeptisme masyarakat terhadap partai politik.

“Isu SMS yang menyudutkan Ketua Dewan Pembina menjadi bukti praktik dirty politics,” ujar Ulil dalam konferensi pers di salah satu rumah makan di Cikini, Jakarta, Senin (30/5).

Ia menyebut apa yang termuat dalam pesan singkat itu semata-mata fitnah keji. Muatan isinya sama sekali tak bisa dipertanggung-jawabkan. Karena itu, ia mengatakan praktik politik kotor tersebut semata-mata dimaksudkan sebagai upaya menjatuhkan reputasi dan wibawa Presiden.

Ulil tak berani menduga siapa sebenarnya pengirim pesan singkat itu. Sebab, hal itu dinilainya tak penting. Yang pasti, sambung dia, tindakan itu pasti dilakukan lawan politik Demokrat untuk melakukan delegitimasi terhadap pemerintah.

Tujuan lain, kata Ulil, kampanye kotor itu untuk menjatuhkan reputasi Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Dengan melakukan kampanye kotor semacam itu, lanjut dia, lawan politik berharap suara partai pemenang pemilu 2009 tersebut akan merosot di pemilu mendatang.

Meski begitu, Ulil menjamin tak akan membalasnya tindakan kotor yang menyudutkan partainya. Sebab, Demokrat akan berpolitik secara santun dan bersih. “Sesuai arahan Ketua Dewan Pembina, Demokrat tak ingin membuat sinisme masyarakat terhadap partai jadi rendah,” kata Ulil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement