Sabtu 28 May 2011 20:21 WIB

Arab Saudi Bersedia Meneken MOU TKI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Target delegasi RI pimpinan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat tercapai.

Pemerintah Arab Saudi akhirnya bersedia menandatangani nota kesepahaman (MoU) soal TKI di negeri itu dengan Indonesia.

"Dengan mengucap Alhamdulillah, hari ini (Sabtu) kami akan menandatangani 'letter of intens' menuju penandatanganan MoU," kata Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi Adel Mohammad Fakeih setelah pertemuan pejabat tinggi (SOM) RI-Saudi soal TKI di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu.

SOM berlangsung di Wisma Tamu Kerajaan (Royal Guest House) Jeddah, tempat Jumhur dan anggota delegasi menginap. Ia mengatakan penandatanganan MoU kedua negara sangat dibutuhkan sebagai payung hukum dalam mengatur penempatan dan perlindungan TKI di Arab Saudi.

Ia menambahkan "letter of intens" berisi sejumlah hal terkait pengaturan penempatan TKI hingga perlindungannya sehingga mereka akan bekerja secara aman, nyaman, dan terlindungi.

Ia menyampaikan terima kasih kepada delegasi Indonesia sehingga SOM berjalan baik dan menghasilkan keputusan yang sangat bermanfaat bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama terutama menyangkut masalah ketenagakerjaan.

Setelah SOM dan memberikan keterangan pers, Jumhur dan Adel serta anggota delegasi kedua negara, melakukan shalat dzuhur berjamaah. Sementara itu Jumhur mengatakan hasil SOM dan kesediaan Arab Saudi untuk menandatangani MoU dalam waktu dekat merupakan kemenangan kedua negara.

"Ini kemenangan bagi Kerajaan Arab Saudi dan pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan perbaikan dalam penempatan dan perlindungan TKI," kata Jumhur. Ia memuji pemerintah Arab Saudi termasuk Menteri Tenaga Kerja Adel Mohammad Fakeih bersama delegasi yang memiliki komitmen tinggi terkait urusan TKI.

Jumhur menyatakan delegasi RI dalam SOM itu memang menargetkan hasil agar Arab Saudi bersedia segera menandatangani MoU dengan Indonesia. Ia menegaskan keberadaan TKI di Saudi yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang telah mendatangkan banyak manfaat bagi Indonesia dan Arab Saudi.

"Tentu saja hasil ini sangat menggembirakan bagi semua pihak, termasuk para TKI," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement