REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Bidang Hukum Partai Demokrat, Benny K Harman justru mempertanyakan maksud dari pemanggilan Badan Kehormatan (BK) DPR terhadap kader-kader PD, yakni M Nazaruddin dan Angelina Sondakh. "BK itu maunya apa, menghukum orang atau perbaikan sistem atau apa?," tanyanya di Jakarta, Kamis (19/5).

Menurutnya, jika BK mau lebih maju, harus dimulai dengan memeriksa pimpinan Badan Anggaran (Banggar) karena pihak inilah yang mengetahui secara persis aliran dana yang masuk. Benny pun ikut menuding, tindakan ini hanya sebatas ingin menumpang popularitas. "Kalau hanya mau popular, siapa saja bisa dipanggil," katanya.

Ditanya apakah artinya pihaknya keberatan, ia justru balik bertanya. "Mengapa keberatan? Keberatan terhadap apa? Apa persoalannya?," katanya dengan nada tegas.

Sedangkan untuk kejelasan status kedua kader itu, ia pun tak memberikan jawaban yang tegas. Meski nantinya Dewan Kehormatan (DK) PD sudah bekerja, tidak ada rekomendasi yang dihasilkan. DK, lanjutnya, hanya mencari informasi dan data. "Informasi itu nantinya terserah mau diapakah. Itu hanya fakta yang dikumpulkan dan kita tidak menyimpulkan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika